Dalam mengolah website tentunya pasti anda menggunakan shared hosting yang menggunakan Server Web Apache di Cpanel. Biasanya jika anda menggunakan shared hosting dengan Cpanel maka saat anda menginstal CMS sebagai contoh WordPress secara otomatis direktorinya berada di dalam folder public_html
. Ketika anda ingin menambahkan domain maka direktori domain yang baru ditambahkan berada di dalam folder public_html
sehingga dalam artian file domain tambahan (Addon Domain) berada di dalam direktori domain utama. Hal tersebut membuat tata file website kurang rapi karena anda ingin memisahkan antara domain utama dengan domain tambahan.
Pertanyaannya yaitu bagaimana meletakan domain utama ke dalam sub folder sebagai contoh public_html/domainutama.com
dan kemudian domain tambahan public_html/domain-tambahan.com
. Dengan tata folder direktori seperti itu maka akan lebih rapi dan enak untuk dikelola. Folder yang rapi juga akan lebih memudahkan jika suatu saat ingin beralih dari Shared Hosting ke VPS.
Agar proses perapian folder direktori aman dan berjalan dengan baik maka simak penjelasan dan tutorial berikut ini :
1. Backup Data, hal ini Cuma untuk jaga jaga jika anda melakukan kekeliruan maka hanya tinggal melakukan restore data yang entah itu hilang, terhapus, teredit dan lain sebagainnya.
2. Pada Cpanel buka File Manager dan masuk kedalam folder public_html
, jangan lupa untuk menampilkan file yang tersembunyi dengan cara pilih menu Setting > Show Hidden File
3. Buat Folder baru dengan nama sesuai yang di inginkan misal domain-utama.com
4. Copy seluruh data yang berada di dalam folder public_html
ke dalam folder yang baru anda buat tadi
5. Rename file .httaccess
yang berada dalam folder yang baru dibuat tadi domain-utama.com
6. Edit file .httaccess
yang berada dalam folder public_html
sebagai berikut ini :
# BEGIN WordPress
<IfModule mod_rewrite.c>
RewriteEngine On
RewriteCond %{HTTP_HOST} ^domainutama.com$ [NC,OR]
RewriteCond %{HTTP_HOST} ^www.domainutama.com$
RewriteCond %{REQUEST_URI} !^/domainutama.com/
RewriteRule (.*) /domainutama.com/$1 [L]
</IfModule>
# END WordPress
# BEGIN LiteSpeed
<IfModule Litespeed>
SetEnv noabort 1
</IfModule>
# END LiteSpeed
Keterangan : Ubah nama domain dan folder (domainutama.com) sesuai dengan domain yang anda gunakan, dan jika sudah mengedit dengan benar kemudian save
7. Untuk melakukan uji coba apakah sudah berhasil maka bisa buat contoh file teks dalam folder domain utama yang baru, semisal test.txt dan isi tulisan “OK” kemudian cek dengan akses domain-utama.com/test.txt . Jika berhasil maka anda akan menemukan tulisan OK saat mengakses url tersebut yang menandakan bahwa proses pemindahan file domain utama ke sub folder telah berhasil dan sukses
Dengan merapikan direktori anda maka akan lebih mudah jika suatu saat ingin mengeditnya. Addon Domain atau domain yang baru ditambahkan juga akan berbeda direktori dari domain utama. Sehingga file datanya tidak akan nampak campur aduk seperti biasanya.