Berikut langkah-langkah untuk mengatasi HTTP Error 500 Internal Server pada WordPress.
Cara 1 Bersihkan Cookie dan Cache pada Browser
Harap pastikan bahwa error ini tidak disebabkan oleh browser Anda. Bisa saja masalah sebenarnya bukan pada server hosting atau website WordPress, melainkan karena browser yang sedang Anda gunakan. Untuk itu, Anda dapat terlebih dahulu membersihkan cookie dan cache pada browser.
Cara 2 Kembalikan Default File .htaccess WordPress
File .htaccess yang berubah dapat menjadi penyebab error. File ini digunakan untuk proses konfigurasi server. Server akan mencari dan mengeksekusi file .htaccess ketika website dimuat oleh pengunjung.
1. Login ke cpanel
2. Lalu ke menu File Manager. Silakan masuk ke direktori public_html. Kemudian, klik tombol Settings di sudut kanan atas.
3. Jendela pop-up Preferences akan tampil pada layar. File .htaccess sebenarnya berada di dalam direktori public_html. Akan tetapi, file ini secara default disembunyikan oleh sistem. Anda perlu menampilkan file tersebut dengan cara mencentang checkbox Show Hidden Files (dotfiles). Kemudian, klik tombol Save untuk menyimpan pengaturan.
4. File .htaccess sudah terlihat pada direktori public_html. Klik kanan file .htaccess dan Anda akan melihat deret menu pengaturan. Pilih Edit untuk menyunting isi file.
5. Jendela pop-up konfirmasi akan ditampilkan. Jendela yang berisi informasi bahwa Anda akan mengedit file .htaccess. Klik tombol Edit untuk melanjutkan.
6. Berikut adalah baris kode file .htaccess secara default berdasarkan dokumentasi WordPress.
# BEGIN WordPress RewriteEngine On RewriteRule .* - [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}] RewriteBase / RewriteRule ^index\.php$ - [L] RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d RewriteRule . /index.php [L] # END WordPress
Copy dan paste baris kode di atas pada file .htaccess Anda. Klik tombol Save Changes untuk menyimpan perubahan file tersebut.
9. Selamat! File .htaccess berhasil Anda simpan. File ini wajib ada untuk website WordPress, sehingga website dapat diakses. Coba kunjungi halaman website Anda untuk memastikan cara ini telah mengatasi error 500.
Cara 3 Nonaktifkan Plugin untuk Sementara
Plugin yang aktif bisa menjadi penyebab error pada website WordPress. Untuk memastikan penyebab error bukan karena plugin, nonaktifkan plugin untuk sementara waktu. Ikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Login ke cpanel
2. Lalu ke menu File Manager. Masuk ke direktori public_html/wp-content. Beberapa direktori akan ditampilkan. Klik kanan direktori plugins dan deretan menu pengaturan akan tampil. Pilih Rename untuk mengubah nama direktori.
3. Muncul pop-up Rename untuk mengubah nama direktori. Ubah nama direktori menjadi plugins.deactivate dan klik Rename File untuk menyimpan perubahan.
4. Nama direktori berhasil Anda ubah dan semua plugin WordPress telah dinonaktifkan. Kemudian, coba akses website Anda. Jika website dapat diakses, berarti salah satu plugin yang menyebabkan error tersebut.
5. Untuk menemukan plugin yang bermasalah, ubah kembali nama direktori plugins.deactivate menjadi plugins.
6. Dari sini, Anda dapat menonaktifkan plugin satu per satu dengan masuk ke direktori public_html/wp-content/plugins. Kemudian, ganti nama direktori plugin menjadi namaplugin.deactivate. Contoh: litespeed-cache.deactivate
Coba kembali akses website Anda. Ulangi langkah ke-8 ini sampai Anda menemukan plugin yang menyebabkan error.
Cara 4 Kembalikan Default PHP Selector
Beberapa pengaturan di PHP Selector mungkin tidak sengaja berubah. Anda dapat masuk ke menu Select PHP Version melalui cPanel. Lalu, klik tombol Reset to default di sebelah kanan.