Apa itu Plugin WordPress?
Plugin WordPress merupakan kumpulan kode yang bisa membantu Anda menambahkan fitur di WordPress. Biasanya plugin ini terdiri dari kode PHP, HTML, CSS, Jquery dan bahasa pemrograman lainnya.
Plugin bisa dipasang di semua website yang menggunakan CMS WordPress, plugin juga tidak akan mengubah kode utama di WordPress karena memiliki sifat yang berdiri sendiri. Plugin juga tidak akan terhapus ketika kode utama WordPress melakukan update secara berkala.
Bagaimana jika plugin error? Mudah, Anda hanya tinggal menonaktifkannya atau uninstal dari website WordPress Anda.
Adanya plugin ini memudahkan pengguna WordPress yang tidak memiliki pengetahuan coding untuk membuat dan menambahkan fitur baru di website mereka. Bagi website developer juga menjadi peluang yang tidak terbatas dari sisi bisnis.
Cara Membuat Plugin WordPress Sendiri
Sekarang sudah saatnya untuk Anda membuat plugin WordPress sendiri, tingkat kesulitan dalam membuat plugin sangat bervariasi. Tergantung dari fitur, kompleksitas dan masalah yang ingin diselesaikan.
Lantas, bagaimana cara membuat plugin WordPress sendiri? Ikuti proses pembuatannya hanya dalam 6 langkah saja.
Riset dan Buat Perencanaan
Kita tahu di direktori plugin WordPress ada ribuan plugin. Maka dari itu, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melakukan riset terlebih dahulu apakah ide plugin sudah ada disana atau tidak.
Jika memang sudah ada, Anda bisa menggunakan plugin tersebut atau Anda membuat plugin baru dengan fitur sama dengan plugin yang sudah ada dan melengkapi kekurangannya dengan ide Anda yang lain.
Atau mungkin Anda membuat plugin yang sama dengan yang sudah ada, namun sudah tidak kompatibel dengan versi terbaru WordPress dan Anda membuat plugin baru dan memberikan solusi yang lebih baik.
Jangan lupa juga untuk membaca terlebih dahulu standar pengkodean WordPress, hal ini penting jika Anda berencana untuk membagikan plugin untuk digunakan orang lain. Standar pengkodean ini adalah pedoman dan aturan standar yang perlu Anda patuhi saat membuat plugin maupun tema untuk WordPress.
Siapkan Tempat untuk Uji Coba Plugin
Langkah berikutnya adalah menyiapkan tempat untuk melakukan uji coba plugin yang sudah Anda buat. Tentu saja Anda tidak ingin plugin di uji coba di website utama Anda bukan? Membuat website baru secara online maupun lokal adalah cara yang bisa Anda lakukan untuk uji coba plugin secara pribadi tanpa mengganggu website utama.
Jika Anda ingin melakukan uji coba secara lokal melalui komputer Anda, bisa menggunakan localhost XAMPP. Cek panduan kami tentang cara mudah install WordPress di Localhost XAMPP untuk membuat website uji coba secara lokal.
Namun jika Anda lebih nyaman melakukan uji coba secara online. Maka WordPress hosting di Exabytes Indonesia bisa Anda andalkan, tinggal install WordPress dan Anda sudah bisa menguji plugin yang Anda buat tanpa mengganggu website utama.
Buat Folder untuk Menyimpan File Plugin
Langkah berikutnya adalah membuat folder untuk menyimpan semua file plugin dan nantinya plugin akan disimpan di direktori WordPress wp-content/plugins/. Oh iya dalam demo cara membuat plugin WordPress sendiri ini, untuk uji coba pluginnya kami memilih melakukannya secara online.
Langkah 1: Akses hosting Anda dengan bantuan aplikasi FileZilla. Baca tentang panduan lengkap cara menggunakan Filezilla.
Langkah 2: Setelah Anda berhasil mengakses hosting, buka folder wp-content > plugins.
Langkah 3: Buat folder baru dengan nama pluginku.
Langkah 4: Selesai, Anda sekarang sudah punya folder baru dengan nama pluginku.
Sekarang ikut langkah-langkah berikutnya.
Catatan: Jika Anda ingin menggunakan file CSS maupun Javascript di dalam proses pembuatan plugin, maka Anda perlu membuat folder dengan nama CSS maupun Javascript di dalam folder yang sudah Anda buat tersebut.
Buat File Plugin Pertama Anda
File plugin pertama ini nantinya akan berisikan semua informasi yang dibutuhkan WordPress ketika plugin akan ditampilkan. Caranya bagaimana? Ikuti saja langkah-langkahnya di bawah ini.
Langkah 1: Buat file dengan nama pluginku.php di dalam folder pluginku yang sudah dibuat sebelumnya. Oh iya, jangan lupa untuk nama file pertama ini harus sama dengan nama folder pluginnya.
Langkah 2: Selanjutnya klik kanan file plugin yang sudah Anda buat caranya klik dua kali pada file pluginku.php tersebut dan masukkan tag pembuka PHP <?php.
Langkah 3: Masukkan kode di bawah ini.
/*
Plugin Name: Pluginku
*/
Langkah 4: Simpan file tersebut dan cek kembali untuk memastikan bahwa file tersebut disimpan di folder pluginku.
Langkah 5: Cek perubahan dengan cara login ke halaman dashboard WordPress dan akses menu Plugins > Installed Plugins dan disana akan ada plugin yang barusan Anda buat.
Langkah 6: Anda sudah berhasil memberikan nama untuk pluginnya, sekarang kita lanjutkan dengan memberikan deskripsi, nama Anda sebagai pengembang, link website, versi plugin dan lain sebagainya.
Namun dalam demo ini, kami akan memberikan deskripsi dan nama terlebih dahulu. Masukkan kode di bawah ini di file pluginku.
<?php
/*
Plugin Name: Pluginku
Description: Ini adalah plugin yang aku buat untuk pertama kali!
Author: Nama Anda
*/
// Include pp-functions.php, gunakan require_once untuk menghentikan script jika file pp-functions.php tidak ditemukan
require_once plugin_dir_path(__FILE__) . ‘includes/pluginku-functions.php’;
Simpan filenya.
Membuat Function untuk Plugin
Langkah selanjutnya kita akan membuat function untuk plugin dan file function ini akan diletakkan di folder tersendiri tapi masih di dalam folder pluginku. Caranya adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Buat folder baru di dalam folder bernama pluginku, folder baru tersebut beri nama dengan includes.
Langkah 2: Di dalam folder includes tersebut, buatlah file dengan nama pluginku-functions.php. Fungsi dari file ini adalah untuk menyimpan semua function di plugin Anda.
Langkah 3: Buka file pluginku-functions.php dan tambahkan kode PHP di bawah ini dan simpan.
<?php
/*
Plugin Name: Pluginku
Description: Ini adalah plugin yang aku buat untuk pertama kali! Ini membuat menu admin baru!
Author: Nama Anda
*/
// Include pluginku-functions.php, gunakan require_once untuk menghentikan script jika file pluginku-functions.php tidak ditemukan
require_once plugin_dir_path(__FILE__) . ‘includes/pluginku-functions.php’;
Pastikan Anda mengelompokkan setiap function yang ada dengan menambahkan baris komentar di setiap kelompok function tersebut.
Langkah 4: Sekarang kita akan membuat function baru, nama functionnya adalah pluginku_tambah_link_admin(). Function ini berfungsi untuk menambahkan link menu navigasi dashboard di admin WordPress. Caranya adalah dengan mengedit file pluginku-functions.php dan tambahkan kode di bawah ini:
/*
* Tambah menu baru di dashboard WordPress
*/
// Tambah link menu di dashboard admin WordPress
function pluginku_tambah_link_admin()
{
// nantinya code diletakkan di sini
}
Di dalam function tersebut gunakan function built-in add_menu_page(), tujuannya adalah untuk membuat nama di menu, judul dan menentukan siapa saja yang dapat melihatnya. Jadi hapus baris bertuliskan // nantinya code diletakkan disini dan ganti dengan add_menu_page() dan tambahkan parameter yang ada di bawah ini:
<?php
/*
* Menambah menu baru di dashboard admin WordPress
*/
// Menambahkan link menu di dashboard admin WordPress
function pluginku_tambah_link_admin()
{
add_menu_page(
‘Halaman Pertama’, // Judul dari halaman
‘Plugin Pertamaku’, // Tulisan yang ditampilkan pada menu
‘manage_options’, // Persyaratan untuk dapat melihat link
‘my-plugin-page’, // slug dari file untuk menampilkan halaman ketika menu link di klik.
‘tampil’
);
}
function tampil()
{
require_once ‘mfp-first-acp-page.php’;
}
Kode tersebut masih belum jalan, Anda perlu menggunakan function tambahan berupa add_action() dengan dua parameter tambahan ke Action Hook.
- Parameter pertama, action hook yang akan ditargetkan adalah admin_menu yang berarti function tersebut akan berjalan ketika menu admin di generate.
- Parameter kedua yaitu dengan memberikan nama function yang ingin dijalankan. Function tersebut diberi nama pluginku_tambah_link_admin.
Nantinya kode lengkapnya akan terlihat menjadi seperti di bawah ini:
<?php
/*
* Menambah menu baru di dashboard admin WordPress
*/
// Hubungkan action hook ‘admin_menu’, jalankan function bernama ‘pluginku_tambah_link_admin()’
add_action( ‘admin_menu’, ‘pluginku_tambah_link_admin’ );
// Menambahkan link menu di dashboard admin WordPress
function pluginku_tambah_link_admin()
{
add_menu_page(
‘Halaman Pertama’, // Judul dari halaman
‘Plugin Pertamaku’, // Tulisan yang ditampilkan pada menu
‘manage_options’, // Persyaratan untuk dapat melihat link
‘my-plugin-page’, // slug dari file untuk menampilkan halaman ketika menu link diklik.
‘tampil’
);
}
function tampil()
{
require_once ‘mfp-first-acp-page.php’;
}
Selesai, simpan perubahan.
Membuat Halaman Admin Baru
Selanjutnya kita akan membuat halaman plugin, tujuannya adalah untuk menampilkan halaman ketika link dari menu tersebut di klik. Caranya bagaimana? Ikuti langkah-langkah di bawah ini ya.
Langkah 1: Buka kembali subfolder includes > buat file PHP baru dengan nama pluginku-halaman-pertama-daw.php.
Langkah 2: Selanjutnya masukkan kode di bawah ini ke file tersebut.
<div class=”wrap”>
<h1>Hai!</h1>
<p>Sedang latihan membuat plugin</p>
</div>
Uji Plugin Pertama Anda
Sekarang kita sudah masuk ke pengujian plugin yang sudah kita buat, artinya proses plugin pertama Anda sudah selesai.
Langkah 1: Akses halaman plugins di bagian dashboard WordPress dan aktifkan plugin buatan Anda sebelumnya.
Langkah 2: Setelah aktif, di Bagian kiri nantinya ada nama plugin buatan Anda dengan nama Pluginku.
Jika muncul tampilan seperti di atas, artinya Anda telah berhasil membuat plugin pertama Anda. Jika mengalami error, ulangi proses dari awal lagi ya.
Buat Plugin Pertama Anda Sekarang!
Bagaimana sudah berhasil mengikuti langkah-langkah cara membuat plugin WordPress sendiri? Jika sudah berhasil, itu artinya Anda sudah memulai langkah pertama membuat plugin untuk WordPress.
Jika Anda ingin belajar tutorial lain seputar WordPress, kunjungi blog Exabytes Indonesia.
Good luck!